Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Suku Aneuk Jamee

Suku Aneuk Jamee adalah suku di Indonesia yang tersebar di sepanjang pesisir barat–selatan Aceh mulai dari kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Barat dan Simeulue. Suku ini merupakan keturunan perantau Minangkabau yang bermigrasi ke Aceh dan telah berakulturasi dengan suku Aceh


Penamaan
Secara etimologi, nama "Aneuk Jamee" berasal dari bahasa Aceh yang secara harfiah berarti "anak tamu".

Sejarah
Sejak berabad-abad lalu, pesisir barat Sumatra telah menjadi rantau tradisional bagi orang Minangkabau. Migrasi orang Minang ke pesisir barat Aceh telah berlangsung sejak abad ke-16, di mana ketika itu banyak dari saudagar Minang yang berdagang dengan Kesultanan Aceh. Selain berdagang banyak pula dari masyarakat Minang yang memperdalam ilmu agama ke Aceh. Salah satunya ialah Syeikh Burhanuddin Ulakan, seorang ulama yang berasal dari Ulakan, Pariaman, Sumatra Barat. Syekh Burhanuddin pernah menimba ilmu di Aceh kepada Syekh Abdurrauf Singkil dari Singkil, Aceh, yang pernah menjadi murid dan penganut setia ajaran Syekh Ahmad al-Qusyasyi Madinah. Oleh Syekh Ahmad keduanya diberi wewenang untuk menyebarkan agama Islam di daerahnya masing-masing.
Gelombang migrasi berikutnya terjadi pada masa Perang Paderi. Di mana pada masa itu banyak dari masyarakat Minang yang menghindar dari pergolakan dan penjajahan Hindia Belanda.

Penyebaran

Suku Aneuk Jamee terutama terdapat di kabupaten Aceh Selatan (lebih kurang 30% dari populasi) dan sebagian kecil di kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Aceh Singkil dan Simeulue.
Kawasan-kawasan yang dihuni oleh suku Aneuk Jamee, antara lain:


Bahasa
Dalam percakapan sehari-hari, kelompok masyarakat ini menggunakan bahasa Minangkabau dialek Aceh, atau yang dikenal dengan bahasa Aneuk Jamee. Bahasa Jamee merupakan bahasa Minangkabau yang telah menyerap beberapa unsur dan kosakata Bahasa Aceh. Kini kebanyakan masyarakat Suku Aneuk Jamee, terutama yang mendiami kawasan yang didominasi oleh suku Aceh, misalnya di Kabupaten Aceh Barat, umumnya juga menguasai dan menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Sementara di kawasan dengan populasi yang lebih didominasi oleh suku Aneuk Jamee, seperti di beberapa kecamatan di Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya, bahasa Aneuk Jamee digunakan secara lebih luas.


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Suku Aneuk Jamee"